1 / 2
2 / 2

Waqf Center for Indonesian Development & Studies

wave-down
By wacids, Tanggal 2021-12-27

Wakaf memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan dan mendukung agenda prioritas G20.

Demikian pandangan Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS) pasca menghadiri undangan salah satu forum untuk menyambut presidensi G20. Sepanjang sejarah, wakaf terbukti dapat menjadi sumber alternatif pembiayaan yang relevan dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi masyarakat.

Selain itu, WaCIDS meyakini bahwa wakaf dapat berperan dalam pemulihan ekonomi global pasca pandemi melalui skema wakaf produktif dan strategis. Kompleksitas dan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 turut membangkitkan harapan pada skema wakaf produktif dan strategis dalam mengentaskan kemiskinan melalui berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk menciptakan manfaat yang masif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat hari ini. Hal ini selaras dengan semangat Presidensi G20 Indonesia yaitu “Recover Together, Recover Stronger”.

Dampak pandemi COVID-19 pada perekonomian sangat terasa secara global. Untuk menangani tantangan tersebut maka diadakan perumusan langkah-langkah G20 Action Plan. Sebagai langkah dalam mewujudkan hal tersebut, DPP IAEI bekerja sama dengan DPW IAEI Bali dan PT SMF mengadakan webinar ekonomi Islam “Ekonomi Syariah dan Presidensi G20 Indonesia”, pada Senin (20/12/2021). Acara ini diadakan untuk membuka wawasan mengenai peran ekonomi syariah dalam pemulihan ekonomi dan mendukung agenda prioritas G20. Webinar ini turut mengundang WaCIDS sebagai lembaga riset dan thinktank independen yang bergerak dalam sektor filantropi Islam khususnya wakaf.

Dalam kaitannya dengan ekonomi syariah, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan bahwa ekonomi syariah bisa menjadi solusi dalam agenda-agenda yang dibahas G20, terutama di dua agenda utama terkait keuangan berkelanjutan dan sistem pembayaran di era digital. Menurutnya, sistem ekonomi dan keuangan syariah sangat relevan untuk diusung tidak hanya dalam mendukung agenda prioritas G20, namun juga dalam rangka mendukung perubahan orientasi gaya hidup masyarakat dunia pasca pandemi COVID-19 yang lebih berorientasi pada kesehatan, kebersihan, digitalisasi, dan aspek sosial yang berkelanjutan.

Banjaran menegaskan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dapat mendorong produktivitas dan keuangan inklusif melalui berbagai produk pembiayaan untuk kaum dhuafa, UMKM, hingga pembiayaan proyek hijau yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Lebih dari itu, pertumbuhan keuangan syariah telah melebihi pertumbuhan pasar keuangan konvensional pada dekade terakhir.

“Tujuan akhir kita adalah kemaslahatan umat, meningkatkan produktivitas dan kemandirian mustahik, sehingga tidak ada yang tertinggal seperti tujuan SDGs,” katanya yang juga perwakilan Bidang Peningkatan Daya Saing Ekonomi Islam DPP IAEI.

Lebih lanjut, inklusi keuangan digital Islam berperan penting untuk meningkatkan akses keuangan bagi individu dan UMKM pasca pandemi COVID-19. Dalam hal ini, ekonomi dan keuangan syariah berperan penting dalam pemulihan bersama yang lebih kuat. Maka dari itu, ekonomi syariah perlu diperkenalkan lebih jauh pada masyarakat dunia sebagai sistem alternatif untuk tujuan bersama.

Dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” dalam presidensi G20, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga agenda prioritas, yakni: penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Agenda tersebut sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengakselerasi pemulihan dan memperkuat reformasi struktural kedepan. Wallahu’alam

Penulis: Iffah Hafizah

Editor: Dr. Lisa Listiana & Imam Wahyudi Indrawan, M.Ec

Categories: Berita

Tags: G20WaCIDSwakaf

Baca selengkapnya ...
By wacids, Tanggal 2021-12-07

Wakaf Mushtarak: Pendanaan Berkelanjutan untuk Sektor Pendidikan

Published by Najim Nur on December 7, 2021

Wakaf mushatarak diharapkan menjadi solusi pendanaan berkelanjutan di sektor pendidikan yang mampu mempromosikan profesionalisme, peningkatan nilai moral, dan pengembangan karakter dari tenaga pendidik dan siswa/mahasiswa.

Hal tersebut disampaikan Dr. Lisa Listiana, Pendiri dan Direktur Waqf Center for Indonesian Development & Studies (WaCIDS), dalam rangkaian acara the 9th Global Waqf Conference (GWC) 2021. Menurutnya, tingginya biaya pendidikan dapat menghambat akses bagi yang memiliki keterbatasan ekonomi. Beberapa penelitian sebelumnya, berkaca pada pencapaian wakaf sepanjang sejarah, mengusulkan agar wakaf menjadi terobosan yang dapat menjadi sumber pendanaan bagi sekolah dan universitas.

Menurut Dr. Lisa dkk, wakaf mushtarak relevan diterapkan dengan kondisi sistem ekonomi saat kini, khususnya sebagai pendanaan berkelanjutan untuk meningkatkan inklusivitas pendidikan. Integrasi antara wakaf mushtarak dengan sektor pendidikan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan skema wakaf mushtarak. Berbeda dengan wakaf yang umumnya diperuntukan untuk kepentingan umum, skema wakaf mushtarak memungkinkan keluarga dari pemberi wakaf (wakif) untuk ikut mendapatkan manfaat dari pengeloaan aset wakaf.

Secara teknis, implementasi wakaf mushtarak untuk sektor pendidikan dapat dilakukan dalam empat aktivitas. Pertama, aspek fundraising, yaitu pengumpulan dana/aset wakaf dari pihak internal dan eksternal sekolah maupun kombinasi antara keduanya (hybrid). Kedua, dana/aset wakaf mushtarak sebaiknya diinvestasikan di sektor riil, produktif, strategis, serta berdampak/memberikan manfaat secara luas. Ketiga, pengelolaan/manajemen sebaiknya dilakukan secara profesional dan transparan. Keempat, manfaat dari pengelolaan aset wakaf selanjutnya dapat didistribusikan kepada keluarga wakif dan kepentingan umum dalam menjalankan pendidikan, misalnya melalui pemberian beasiswa atau bantuan pendidikan untuk siswa/mahasiswa, serta peruntukkan biaya operasional kegiatan pendidikan.

Global Waqf Conference 2021 yang diadakan secara virtual pada tanggal 1-2 Desember 2021 merupakan wadah diskusi strategis bidang perwakafan. Konferensi yang mempertemukan akademisi dan praktisi dari berbagai negaradiselenggarakan oleh Islamic International University of Malaysia (IIUM) dan Harun M. Harun Law Center bekerjasama dengan berbagai partner strategis. Tahun ini, WaCIDS mendapatkan kehormatan untuk bergabung menjadi salah satu partner strategis dan satu-satunya dari Indonesia. Salah satu rangkaian acara GWC adalah presentasi karya tulis ilmiah dari berbagai macam latar belakang seperti akademisi maupun praktisi yang berasal dari berbagai negara. Dari lima tema yang di angkat dalam rangkaian parallel session, tema yang menarik dan relevan dengan kondisi terkini adalah Waqf as A Facet of Life.

Wakaf sebagai instrumen filantropi memberikan nilai dan manfaat bagi kehidupan. Adanya inovasi bentuk dan peruntukkan wakaf menjadikannya berkembang secara produktif serta menjadi solusi bagi isu-isu sosial ekonomi terkini, termasuk pendidikan. Komersialisasi pendidikan hari ini membatasi akses pendidikan yang berkualitas. Hal ini merupakan satu hal yang ironis, mengingat dalam Islam, idealnya pendidikan merupakan hal dasar yang dapat diikuti oleh setiap orang. Seiring masifnya inovasi teknologi pada ranah keuangan Islam, sektor perwakafan perlu membuka ruang inovasi dalam berbagai aspek agar tetap relevan dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan.

Oleh    : Putri Maulidiyah, S.E

Editor  : Dr. Lisa Listiana, S.E. M.Ak

Categories: Program

Tags: #globalwaqfconference#WaCIDS#wakafedukator#wakafstrategis

Baca selengkapnya ...
By Izzuddin Al Hafidz, Tanggal 2021-12-07

Thank-you Note for Global Waqf Conference 2021 by WaCIDS
Published by Izzuddin Al Hafidz on December 7, 2021
 

It is such an honour for WaCIDS to be the only strategic partner for the 9th Global Waqf Conference from Indonesia. We would like to take this opportunity to thank the Presenters and Participants who joined the event. Also, for the committee for the hard work, without which 9th GWC is nowhere. Much appreciated, and see you at the next Global Waqf Conference. InshaAllah.

Best Regards,
WaCIDS
🔗 https://www.instagram.com/p/CXItOU4h5dR/
For those who missed the live session, please find the recording below
🔗 https://youtu.be/6R4JvLSo4yY
🔗 http://www.youtube.com/watch?v=Pfmx1FJpFGE
Also, you can click the link below
🔗 https://youtu.be/K62I-rV5JJ0
🔗 https://youtu.be/-TKLe-HyKUY
👉 Further information about WaCIDS linktr.ee/WaCIDS.Official
Categories: Program
Tags: #globalwaqfconference#WaCIDS

Baca selengkapnya ...
By Najim Nur, Tanggal 2021-12-07

Wakaf Mushtarak: Pendanaan Berkelanjutan untuk Sektor Pendidikan

Published by Najim Nur on December 7, 2021

Wakaf mushatarak diharapkan menjadi solusi pendanaan berkelanjutan di sektor pendidikan yang mampu mempromosikan profesionalisme, peningkatan nilai moral, dan pengembangan karakter dari tenaga pendidik dan siswa/mahasiswa.

Hal tersebut disampaikan Dr. Lisa Listiana, Pendiri dan Direktur Waqf Center for Indonesian Development & Studies (WaCIDS), dalam rangkaian acara the 9th Global Waqf Conference (GWC) 2021. Menurutnya, tingginya biaya pendidikan dapat menghambat akses bagi yang memiliki keterbatasan ekonomi. Beberapa penelitian sebelumnya, berkaca pada pencapaian wakaf sepanjang sejarah, mengusulkan agar wakaf menjadi terobosan yang dapat menjadi sumber pendanaan bagi sekolah dan universitas.

Menurut Dr. Lisa dkk, wakaf mushtarak relevan diterapkan dengan kondisi sistem ekonomi saat kini, khususnya sebagai pendanaan berkelanjutan untuk meningkatkan inklusivitas pendidikan. Integrasi antara wakaf mushtarak dengan sektor pendidikan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan skema wakaf mushtarak. Berbeda dengan wakaf yang umumnya diperuntukan untuk kepentingan umum, skema wakaf mushtarak memungkinkan keluarga dari pemberi wakaf (wakif) untuk ikut mendapatkan manfaat dari pengeloaan aset wakaf.

Secara teknis, implementasi wakaf mushtarak untuk sektor pendidikan dapat dilakukan dalam empat aktivitas. Pertama, aspek fundraising, yaitu pengumpulan dana/aset wakaf dari pihak internal dan eksternal sekolah maupun kombinasi antara keduanya (hybrid). Kedua, dana/aset wakaf mushtarak sebaiknya diinvestasikan di sektor riil, produktif, strategis, serta berdampak/memberikan manfaat secara luas. Ketiga, pengelolaan/manajemen sebaiknya dilakukan secara profesional dan transparan. Keempat, manfaat dari pengelolaan aset wakaf selanjutnya dapat didistribusikan kepada keluarga wakif dan kepentingan umum dalam menjalankan pendidikan, misalnya melalui pemberian beasiswa atau bantuan pendidikan untuk siswa/mahasiswa, serta peruntukkan biaya operasional kegiatan pendidikan.

Global Waqf Conference 2021 yang diadakan secara virtual pada tanggal 1-2 Desember 2021 merupakan wadah diskusi strategis bidang perwakafan. Konferensi yang mempertemukan akademisi dan praktisi dari berbagai negaradiselenggarakan oleh Islamic International University of Malaysia (IIUM) dan Harun M. Harun Law Center bekerjasama dengan berbagai partner strategis. Tahun ini, WaCIDS mendapatkan kehormatan untuk bergabung menjadi salah satu partner strategis dan satu-satunya dari Indonesia. Salah satu rangkaian acara GWC adalah presentasi karya tulis ilmiah dari berbagai macam latar belakang seperti akademisi maupun praktisi yang berasal dari berbagai negara. Dari lima tema yang di angkat dalam rangkaian parallel session, tema yang menarik dan relevan dengan kondisi terkini adalah Waqf as A Facet of Life.

Wakaf sebagai instrumen filantropi memberikan nilai dan manfaat bagi kehidupan. Adanya inovasi bentuk dan peruntukkan wakaf menjadikannya berkembang secara produktif serta menjadi solusi bagi isu-isu sosial ekonomi terkini, termasuk pendidikan. Komersialisasi pendidikan hari ini membatasi akses pendidikan yang berkualitas. Hal ini merupakan satu hal yang ironis, mengingat dalam Islam, idealnya pendidikan merupakan hal dasar yang dapat diikuti oleh setiap orang. Seiring masifnya inovasi teknologi pada ranah keuangan Islam, sektor perwakafan perlu membuka ruang inovasi dalam berbagai aspek agar tetap relevan dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan.

Oleh    : Putri Maulidiyah, S.E

Editor  : Dr. Lisa Listiana, S.E. M.Ak

Categories: Program

Tags: #globalwaqfconference#WaCIDS#wakafedukator#wakafstrategis

Baca selengkapnya ...
By Najim Nur, Tanggal 2021-12-06

Welcoming the Global Waqf Conference 2021
Published by Najim Nur on December 6, 2021
The 2021 Global Waqf Conference was held under the theme “Embracing the Present and Envisaging the Future”. As a forum for strategic discussions in international waqf, this conference is expected to strengthen an integrated waqf ecosystem and leverage its benefits in the local to the global realm.

As one of the sectors of Islamic philanthropy that is proven to advance civilisation, waqf is expected to provide maximum benefits for the people. Along with the massive technological innovation in Islamic finance, the waqf sector is required to innovate in various aspects, including implementation, governance, and regulation, to remain relevant in responding to socio-economic challenges. Furthermore, the complexity and uncertainty of the Covid-19 pandemic have also raised hopes for the Islamic philanthropic instruments growth, especially waqf. Therefore, further exploration of the potential of waqf needs to be done to create massive benefits in supporting community welfare.

To combat those issues, the Global Waqf Conference (GWC) was held again this year virtually on December 1-2, 2021. The 9th GWC was hosted by Ahmad Ibrahim Kulliyyah of Laws and Harun M Hashim Law Centre, IIUM, Malaysia, in collaboration with strategic partners, namely Waqf Center for Indonesian Development & Studies (WaCIDS), Finterra, Universiti Tun Abdul Razak (UNIRAZAK), Al Medina International University (MEDIU), and various other institutions. It is also worth noting that WaCIDS was the only strategic partner from Indonesia as an independent research institution and thinks tank in the world of waqf. Interestingly, this event is the largest annual waqf conference globally, bringing together experts from various countries in this field (the government, waqf practitioners, banking and financial experts, sharia consultants, academics, NGOs, and Islamic fintech practitioners).

The primary purpose of the GWC is to provide a place for strategic discussions to see the development of waqf from various countries and disseminate the latest research results related to waqf. In particular, topics like liquidity management and waqf financing, sharia governance and compliance, and the future of waqf through technology and fintech were discussed throughout the event. Moreover, this conference had collected 39 papers presented by dozens of presenters from all over the world, which could be a momentum to build solidarity in exploring waqf development innovations. As a final result, the 9th GWC was expected to produce long-term plans for the waqf assets development in the future amidst the rapid growth of technology and promote waqf as an Islamic social finance instrument that is relevant and promising to be optimised globally.

Some Indonesian representatives were involved in the series of GWC, namely Ir Muhaimin Iqbal (CEO of Green Waqf Indonesia) and Dr Imam Teguh Saptono, M.M (Indonesian Waqf Board), shared the idea and waqf implementation in Indonesia. In the keynote address, Dr. Imam Teguh Saptono highlighted that the waqf should be synergised between the government, Islamic financial institutions and the community to build the new era of waqf, which could benefit more the society. While complimenting the previous notes, Muhaimin Iqbal said that waqf could also play an essential role in creating a net-zero economy. In this case, he introduced his ongoing project to produce biofuels as the substitute of the fossil one by planting tamanu trees in arid-area. Thus far, besides this project is laid out a green environment for the future, it is believed and hoped to generate more sustainable financial benefits for the community.

To this end, IIUM, as the organiser, expressed hope that this year’s GWC will play a fundamental role in the development of waqf, become a forum for accelerating the waqf sector, and generate optimism for waqf activists in the face of uncertain regional and global economic conditions. Hopefully, GWC can provide an opportunity to improve global networking to discover success stories from various countries and learn about technological innovations for the development of waqf in the future.

Writer: Lu’liyatul Mutmainah, S.E, M.Si & Iffah Hafizah
Editor: Dr. Lisa Listiana, S.E. M.Ak
Proofreader: Ade Tachrizatu Wirda, S.H

Categories: Program
Tags: #globalwaqfconference#WaCIDS#wakafedukator#wakafstrategis

Baca selengkapnya ...