Kolaborasi Nyata Gerakan Green Waqf, WaCIDS, dan Universitas Paramadina

Oleh Tim Konten WaCIDS, Dibuat tanggal 2023-03-19

Wakaf dapat menjadi bagian dari solusi isu lingkungan hari ini, termasuk untuk menjadikan bumi yang lebih hijau. Hal ini dimungkinkan karena pengelolaan dan penyaluran manfaat wakaf cukup fleksibel sesuai dengan kebutuhan.

Keberadaan wakaf dalam praktik Islam sepanjang sejarah sebenarnya tidak terbatas pada 3M (Masjid, Madrasah, dan Makam). Praktik sumur wakaf oleh Utsman bin Affan dilakukan karena memang saat itu air menjadi kebutuhan masyarakat. Pun begitu dengan wakaf produktif oleh Umar bin Khattab atas kebun kurma di Khaibar dan praktik-praktik wakaf lainnya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, isu yang berkembang juga semakin kompleks, termasuk isu lingkungan. Climate change, energy security, waste managementdan kerusakan hutanmenjadi deretan isu global yang bukan hanya perlu diperhatikan tetapi juga perlu untuk ditindaklanjuti solusinya.

Pada Jumat 25 Sya’ban 1444/17 Maret 2023, bertempat di Universitas Paramadina kampus Cipayung, Jakarta Timur diselenggarakan penanaman pohon Tamanu. Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Wakaf Paramadina dan Universitas Paramadina berkolaborasi dengan Gerakan Green Waqf dan Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS) mengusung tema “Paramadina Go Green: Sinergitas Pembangunan Kampus Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan.”

Menurut laporan yang disampaikan oleh Dr. Prima Naomi, M.T selaku Ketua Lembaga Wakaf Paramadina, sebanyak 220 bibit Tamanu telah sampai di Universitas Paramadina Cipayung yang kemudian nantinya akan didistribusikan ke kampus Paramadina di lokasi lainnya. Selain itu, Dr. Lisa Listiana sebagai Koordinator Gerakan Green Waqf sekaligus Pendiri dan Pembina WaCIDS menyampaikan konsep Green Waqf dan beragam manfaat Tamanu, terlebih jika kampus dapat mengembangkannya, misal dalam bentuk riset. Hadir pula rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didik J. Rachbini, yang dalam sambutannya mengharapkan bahwa kerjasama ini bisa terus berlanjut dan terus berkembang. Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa untuk memobilisasi sumber daya atau membangun masyarakat ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu masyarakat itu sendiri, pemerintah, dan sikap altruisme. Sikap altruisme ini yang diajarkan dalam agama yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun pasar.

Paramadina menjadi kampus pertama yang berkolaborasi dalam bentuk aksi nyata penanaman Tamanu. Inisiatif baik ini sangat mungkin untuk dicontoh oleh kampus atau lembaga pendidikan lainnya, terutama yang menerapkan konsep green campus atau go green. Dengan desain konsep green campus melalui infrastruktur ramah lingkungan, nantinya kampus-kampus bisa menerapkan efisiensi energi yang rendah emisi, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih banyak, dan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.

Oleh: Rahmawati Apriliani dan Lisa Listiana

Kutip artikel ini:

Apriliani, R & Listiana, L. (19 Maret 2023). Kolaborasi Nyata Gerakan Green Waqf, WaCIDS dan Universitas Paramadina: https://wacids.or.id/2023/03/19/kolaborasi-nyata-gerakan-green-waqf-wacids-dan-universitas-paramadina/

Categories: Berita

Tags: #KebaikanWakaf#WaCIDS#wakafstrategisgreenwaqfWaCIDSwakafwakaf indonesia